Beberapa Kecamatan besar diLangkat Hulu terdiri dari Kecamatan :
- Kecamatan Selesei
- Kecamatan Salapian
- Kecamatan Sei Bingei
- Kecamatan Kutambaru
- Kecamatan Bahorok
Beberapa Kecamatan besar diLangkat Hilir terdiri dari Kecamatan :
- Kecamatan Stabat
- Kecamatan Secanggang
- Kecamatan Batang Serangan
- Kecamatan Wampu
- Kecamatan Sawit Seberang
- Kecamatan Padang Tualang
- Kecamatan Tanjung Pura
Beberapa Kecamatan besar diLangkat Aru terdiri dari Kecamatan :
- Kecamatan Berandan
- Kecamatan Sei Lepan
- Kecamatan Pangkalan Susu
- Kecamatan Gebang
- Kecamatan Babalan
- Kecamatan Besitang
Untuk aset alam sebagian besar Kabupaten Langkat adalah sebuah wilayah perkebunan. Banyak sekali perusahaan perkebunan baik BUMN maupu Swasta yang ada dikabupaten ini. Seolah - olah Kabupaten Langkat ini menjadi primadona, lahan perkebunan. Banyak alih fungsi lahan untuk memenuhi ambisi menjadi lahan perkebunan yang mungkin hasilnya lebih menjanjikan. Selain Lahan Perkebunan Kabupaten Langkat juga memiliki aset bahari atau hasil alam kelautan, kemudian areal persawahan dan hutan belukar, serta hutan jadi, baik hutan muda ataupun hutan tua. Sehingga jika kita melihat lebih dekat lagi, sebenarnya Kabupaten Langkat ini sebenarnya sangat cocok sekali dengan kota wisata. Alam yang cukup mendukung, dapat dijadikan wisata adventure atau petualangan.
Jika kita petakan secara, perwilayah dapat kita susun sebagai berikut :
Untuk wilayah Langkat Hulu sebenarnya adalah wilayah denga komposisi hutan yang lebih dominan. Banyak sekali aset - aset alam yang belum tersentuh atau terkelola dengan baik untuk dijadikan objek wisata. Boleh dikatakan hampir 65 persen jika kita melihat struktur lahan adalah hutan. bahkan 75 persen mungkin. Namun karena pengembangan wilayah pemukiman serta lahan perkebunan sehingga kini komposisi wilayah hutan menjadi berkurang. Disini jugalah tempat wisata terkenal Bukit Lawang dengan Konservasi Orang hutannya yang telah terkenal kemanca negara terdapat, tepatnya dikecamatan Bahorok. Namun setelah Banjir bandang thn 2003 lalu, kondisi Bukit Lawang kini banyak yang telah berubah.
Untuk Wilayah Langkat Hilir ini cukup beragam. Karena sebagian wilayah untuk persawahan, sebagian kelautan, sebagian perkebunan yang dulunya dapat diyakini sebagai wilayah hutan. Wilayah Persawahan antara lain dikecamatan Stabat, Hinai, Binjai. Untuk wilayah kelautan Kecamatan Secanggang, Kecamatan Tanjung Pura.( Walaupun sebenarnya kecamatan ini dapat juga menjadi areal persawahan dan perkebunan, namun untuk mempermudah dapat kita kotak - kotakan seperti ini )
Untuk Wilayah Perkebunan Kecamatan Wampu, Batang Serangan, Sawit Seberang dan Padang Tualang. Nah Wilayah inilah yang diyakini telah hancur habitat lingkungan hutannya. Keyakinan kalau disini wilayah hutan adalah dari stuktur lahan, sisa - sisa tanaman hutan, kemudia data histori masyarakat. Sekarang menjadi perkebunan Sawit. dan sisanya karet. Aset alam yang lain ialah bahan tambang dan galian. antara lain galian C. danyak terdapat dikabupaten ini yang dibawa kemedan atau kotamadya binjai untuk diolah.Kemudia diwilayah inilah daerah wisata Tangkaha itu. Tempat wisata yang juga terkenal dimancanegara.
Sama seperti Wilayah Langkat lainnya Wilayah Langkat Aru ini juga terdiri dari pesawahan antara lain Kecamatan Babalan, Gebang, Sei Lepan. Untuk Wilayah Kelautan Kecamatan Pangkalan Susu dan Berandan. Untuk Wilayah Perkebunan Kecamatan Besitang.
Terlebih - lebih lagi perusahaan perkebunan asing Malaysia, terdengar telah masuk untuk menginvestasikan aset mereka dibidang perkebunan dikabupaten Langkat ini.
Begitulah sedikit tentang Kabupaten Langkat. Bagaimana jika kita kitkan dengan Bencana apakah Kabupaten ini telah siap atau mampu menghadapi bencana? atau minimal dapat berbicara masalah kesiap siagaan bencana.
Beberapa instansi telah disiapkan untuk penanggulangan bencana tetapi apakah itu mampu? kalau menurut kami sendiri tidak. Kabupaten langkat akan gagal untuk berbicara masalah kesiap siagaan bencana, kalau Pemerintah atau PEMDA Kabupaten Langkat terus membiarkan penebangan Liar serta alih fungsi lahan terus didibiarkan atau malah didukung. Jika kita prediksi kedepan inilah yang akan membuat gagal Kabupaten ini, jika berbicara masalah kesiap siagaan bencana dikabupaten ini.
Tidak melibatkan ahli lingkungan atau pun aktivis - aktivis lingkungan dalam penambahan lahan untuk dirubah menjadi lahan perkebunan atau apapun itu bentuknya adalah kesalahan fatal pihak Pemerintah atau PEMDA Kabupaten Langkat. Justru sebenarnya perlu sekali jika kita bangun jalur hijau disepanjang aliran das, kemudian lahan keritis, kita benahi untuk diatur ulang, untuk direboisasi atau dibuat penghijauan. Pembalakan Liar lah yang menjadi masalah, sekaligus yang harus bertanggung jawab atas bencana yang terjadi dikabupaten Langkat. Dan hanya seperti biasa kita hanya bisa melihat dan melihat menunggu pihak Pemerintah atau PEMDA tergerak hati nuraninya, untuk bertindak bahwa mereka juga sependapat tidak ingin Kabupaten Langkat hancur lebur karena kepuasa sesaat semata, dan ingat penyesalan hanya datang belakangan.
Tidak melibatkan ahli lingkungan atau pun aktivis - aktivis lingkungan dalam penambahan lahan untuk dirubah menjadi lahan perkebunan atau apapun itu bentuknya adalah kesalahan fatal pihak Pemerintah atau PEMDA Kabupaten Langkat. Justru sebenarnya perlu sekali jika kita bangun jalur hijau disepanjang aliran das, kemudian lahan keritis, kita benahi untuk diatur ulang, untuk direboisasi atau dibuat penghijauan. Pembalakan Liar lah yang menjadi masalah, sekaligus yang harus bertanggung jawab atas bencana yang terjadi dikabupaten Langkat. Dan hanya seperti biasa kita hanya bisa melihat dan melihat menunggu pihak Pemerintah atau PEMDA tergerak hati nuraninya, untuk bertindak bahwa mereka juga sependapat tidak ingin Kabupaten Langkat hancur lebur karena kepuasa sesaat semata, dan ingat penyesalan hanya datang belakangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
,